Resensi
Novel Negeri 5 Menara
A. Identitas buku
Judul
Novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : Ahmad Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : Agustus 2009
Jumlah
Halaman : 424 hal
B.
Ikhtisar
Novel berjudul Negeri 5
Menara karya Ahmad Fuadi menceritakan tentang seorang pemuda bernama Alif yang
lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah
Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan,
bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau
Maninjau.
Tiba-tiba saja dia harus naik
bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah
desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif
ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya untuk
belajar di pondok pesantren di daerah jawa.
Di kelas hari pertamanya di
Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada.
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
Disana dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola
berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan
orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi
seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman
jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya,
Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara
masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap
awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu
menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda
ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah jangan pernah
remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
C.
Kelebihan
dan Kekurangan Novel
Kelebihan novel ini adalah dapat mengispirasi anak muda
zaman sekarang untuk lebih bersemangat meraih cita – cita dan rasa patuh
terhadap orangtua. Novel ini juga mengubah pola pikir kita tentang kehidupan
pondok pesantren yang hanya belajar ilmu – ilmu agama islam saja. Karena dalam
novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu pengetahuan
umum seperti bahasa inggris, bahasa arab, kesenian, dan lain sebagainya. Kita
juga mendapatkan pelajaran yang berharga yaitu, jangan pernah meremehkan sebuah
impian setinggi apapun itu, karena Allah Maha mendengar doa dari umatNya.
Kekurangan novel ini adalah adanya
ketidakjelasangambaran beberapatokoh yang padaakhirceritaperjalanan hidupnyaseprtiapa,
bagaimanakeadaan orang tersebut,masihadaatautidaknya.
D. Kesimpulan
Novel Negeri 5 Menara sangat bagus
untuk dijadikan bahan bacaan para remaja. Cerita yang berisi tentang perjuangan
menggapai cita-cita tinggi dan hubungan persahabatan ini dapat dijadikan contoh yang baik bagi para
pembacanya. Penempatan tokoh remaja sangat cocok untuk menggambarkan perjuangan
talabul ilmi dikalangan remaja sekarang.
Di dalamn novel "Negeri 5
Menara" ini, anda akan diajak untuk menjelajahi kehidupan di sebuah pondok
pesantren dengan segala tradisi yang sudah ditentukan sebelumnya. Novel ini
juga sangat bermanfaat dan penuh akan pesan-pesan dan makna religius.